Guru, digugu dan ditiru. Istilah ini mengandung arti, seorang guru harus menjadi teladan buat murid-muridnya. Metode teladan ini menjadi metode yang pas ketika murid harus memiliki akhlak yang baik, berarti gurunya pun harus berakhlak baik. Metode ini terintegrasi ke dalam kurikulum akhlak sebagai pengembangan pendidikan karakter.
Kegiatan yang langsung diaplikasikan dengan bahan ajar yang konkret merupakan cara belajar mampu melibatkan semua indra dari murid. Murid diajak langsung mengalami pembelajaran yang bermakna yang diintegrasikan dengan pelajaran yang mereka pelajari. Pelajaran yang terintegrasikan dalam kegiatan belajar akan membuat murid menjadi paham mengapa ilmu tersebut harus mereka pelajari.
Outdoor activity memungkinkan murid melakukan sentuhan-sentuhan fisik dengan latar alam terbuka sehingga dapat melahirkan kemampuan dan watak serta visi kepemimpinan yang mengandung nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, toleransi, kepekaan yang mendalam, kecerdasan serta rasa kebersamaan dalam membangun hubungan antar manusia yang serasi dan dinamis.
Memiliki jiwa kewirausahaan merupakan modal awal untuk memiliki kemampuan mencari nafkah. Tentunya mencari nafkah denganhalal, tidak merugikan orang lain dan lingkungan sekitar. Kurikulum bisnis bisa disusun mulai dari usia dini. Pengalaman nyata tentang berwirausaha dapat memupuk jiwa entrepreneur sebagai bekal untuk masadepan dalam memberi rahmat bagi lingkungan sekitar.
BBA adalah sebuah metode terapan dan terintegrasi dari sikap, perilaku dan beberapa disiplin ilmu dengan tujuan pembelajarannya yang sangat khusus yakni sesuai dengan tujuan penciptaan manusia dan tujuan penciptaan alam semesta oleh Allah. Detail dasarnya : Tujuan penciptaan manusia adalah : 1. Sungguh manusia diciptakan tidak dengan main-main (Al-Mu'min; 23:115), melainkan untuk mengemban amanah/tugas keagamaan; mengabdi kepada Allah dan beribadah. (Al-Ahzab;33:72)(AlDzariat;51:56) 2. Sebagai Khalifah/pengelola bumi (AlBaqarah;2:30) 3. Manusia dibedakan derajatnya satu dari lainnya sebagai ujian. (Al-An'am; 6:165) Aktivitas Belajar Bersama Alam (BBA) berurutan: 1. Bersih & Rapi (Berbenah). 2. Pembiasaan 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 3. Expolrasi. 4. Survey. 5. Observasi. 6. Local Wisdom. 7. Eksperimen. 8. In situ Development.
Bunda atau Ibu adalah kosakata yang sangat penting dalam kehidupan kita. Bunda adalah simbol cinta kasih tulus yang tak terperi dan tak akan terbalaskan. unlimited, unconditional love. Seorang Bunda lah yang mampu merelakan segalanya, bahkan kehidupannya sekalipun, karena rasa kasihnya kepada sang anak. Betapa banyak kisah mengharukan mengenai hal ini, kisah tentang kasih Bunda yang terus teruntai tiada habisnya, bahkan sepanjang kehidupan itu sendiri. Ratna Megawangi (2014) dalam bukunya yang terbaru, kelekatan Ibu-Anak, kunci membangun bangsa, menyajikan dengan sangat indah dan bukti-bukti dari penelitian ilmiah dan studi-studi longitudinal, betapa kelekatan dimasa kandungan hingga masa kecil anak-anak, berpengaruh snagat signifikan terhadap hampir semua aspek moral, kepribadian, pembentukan emosi, empati, kognisi anak manusia hingga dewasa.
Istilah outbound yang mengacu pada kegiatan permainan dan tantangan sebagaimana makna yang kita kenal di Indonesia sendiri sejatinya tidak dikenal di dalam bahasa aslinya, Inggris. Lendo sendiri kini lebih memilih untuk menggunakan istilah latihan kepemimpinan. Kegiatannya dapat berupa kepanduan, pengkajian keislaman, outbound, hingga serangkaian penugasan yang didesain untuk membentuk jiwa kepemimpinan siswa. Outbound dalam sekolah alam adalah sebuah kurikulum yang memiliki tahapan dan target pencapaian. Bukanlah aktivitas keriaan tanpa makna. Bukan pula sekedar permainan ketangkasan belaka. Yang tak kalah penting, kegiatan outbound harus berujung pada refleksi atau perenungan yang dipimpin oleh guru sebagai fasilitator kelas.